Monday, March 29, 2010

Negeri Ini Masih Surga Bagi Koruptor

Gayus Tambunan kabur ke Singapura ? ga aneh tuh… karena aparatur penegak hukum kita masih sibuk mencari-cari alasan pembenaran agar tersangka bisa bebas atau dihukum ringan. Masyarakat sudah tahu dan para koruptor tahu banyak atas kelemahan aparatur. Mereka paham betul, karena hukum bisa dibeli.

Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji, sudah dua pekan menyatakan ada kasus dugaan makelar kasus pajak sebesar Rp25 miliar yang melibatkan petinggi Polri dan Gayus Tambunan sebagai pelaku kunci, namun tidak satupun instansi hukum mengantisipasi agar dia tidak kabur.

Polisi lebih sibuk membela diri dan mencari dalih menyeret Susno menjadi tersangka. Jaksa lebih suka mencari alasan kenapa menjatuhkan tuntutan ringan untuk Gayus sebelum divonis bebas. Dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum lebih senang reality show dan road show ke mana-mana.

Gayus kemudian diketahui pergi ke Singapura pada Rabu (24/3), tetapi polisi baru meminta Imigrasi mencekalnya pada Jumat (26/3).

Contoh lainnya, kasus Eddy Tansil dan para perampok BLBI, mereka sekarang hidup senang di Negara tetangga tanpa disentuh oleh aparat penegak hukum. Contoh yang baru saja kita lupakan yaitu kasus Joko Tjandra. Terpidana dua tahun itu kabur ke Singapura lewat Port Moresby, Papua Nugini, dengan pesawat khusus, satu hari sebelum Mahkamah Agung menjatuhkan vonis.

Aparatur kita masih saja retorika dan tidak ada permintaan maaf dari mereka karena telah mencederai rasa keadilan publik. Yang diumbar malah janji meminta Interpol dengan mengirim red notice untuk menangkap dan membawa kembali sang buron. Apakah publik percaya? Tidak. Sebab nyaris tidak ada buron korupsi yang dibawa kembali oleh Interpol. Malah di negeri tetangga, para buron leluasa menggelar konferensi pers dan dijaga aparat keamanan setempat.

No comments:

Post a Comment