Thursday, June 17, 2010

Ariel - Luna Tolak Terlibat Video Mesum

Pemeriksaan urung dilakukan oleh pihak kepolisian, terkait keterlibatan video mesum 2 artis tenar mirip Ariel dan Luna karena keduanya Luna tidak datang. Sebaliknya, dua sejoli ini tampil diwawancara stasiun TV One.

Dalam wawancara tersebut, Luna menegaskan tak terlibat video mesum. “Kita tidak merasa dan kita tidak seperti apa yang orang tuduhkan ke kita,” ujar Luna saat diwawancara Karni Ilyas untuk TV One Senin (14/6). Luna menilai, pemberitaan mengenai video porno mirip dirinya dan Ariel terlalu berlebihan.

Menurut Luna, pemberitaan mengenai video porno itu juga seolah-olah seperti sesuatu yang besar. “Yang jelas kita tidak seperti apa yang orang tuduhkan ke kita,” tutur Luna lagi. “Ini character assasination (pembunuhan karakter-red) timpal Ariel. Meski membantah, tapi Luna sudah menanggung risiko.

Akibat dari pemberitaan video mesum, akhirnya Luna Maya mundur dari berbagai program baik sebagai artis presenter Dasyat disalah satu televisi swasta maupun bintang iklan Lux dan peran- peran lainnya.

Dua sejoli ini juga dicekal tampil di kota asalnya, Bandung. Seluruh foto Ariel dan Luna yang terpasang dalam bentuk billboard, spanduk, reklame diturunkan oleh Pemda Kota Bandung “Selama proses hukum belum selesai, yang bersangkutan tidak boleh melakukan kegiatan di Kota Bandung,” kata Walikota Bandung Dada Rosada kepada wartawan.

Luna dan Ariel juga menjadi sasaran unjuk rasa menentang aksi pornografi di beberapa daerah. Ketua FPI Jakarta, Habib Salim yang berunjuk rasa di Polda Metro Jaya, menuntut pihak kepolisian segera menangkap dan menahan Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. “Kita memberi waktu sampai pemeriksaan. Kalau tidak bisa, kita akan bertindak,” ancam Habib Salim

Dana Aspirasi Dana Status Quo

Dana aspirasi Rp.15 miliar untuk dana pembinaan daerah pemilihan bagi setiap anggota DPR yang diusulkan oleh partai Golkar, terkesan pragmatis daripada idealis. Usulan ini, ditolak rame-rame oleh banyak partai, baik di partai koalisi maupun partai oposisi seperti PDIP.

Akhirnya ketua DPR dari partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan ide itu sekadar usulan, Jika dilaksanakan, syukur, bila ditolak pun, tak jadi soal. Ujarnya singkat. Kita bisa bayangkan, seandainya usulan tersebut diterima maka akan membobol atau merampok APBN sebesar Rp.8,4 triliun/tahun secara ilegal.

Partai koalisi PAN dan PPP secara keras menolak Usulan dana aspirasi. Bahkan partai PAN dan Golkar mengalami perang dingin. Ketua PPP Lukmanul Hakim Saefuddin mengatakan, dana aspirasi menimbulkan disparitas antara daerah mampu dan minus, daerah Jawa dan luar Jawa," juga dapat menyebabkan ketimpangan oreantasi pembangunan nasional. Hal ini juga katanya, pemerintah yang seharusnya memperhatikan perimbangan kekuatan daerah tertinggal dengan maju itu kemudian menjadi terabaikan.

"Dan (dana aspirasi) berpotensi membuka praktik-praktik manipulatif produktif korupsi antara anggota DPR dengan birokrat dengan pengusaha-pengusaha di daerah," jelasnya lagi soal alasan penolakan.

Yang tidak tidak kalah penting, tambah Wakil Ketua MPR ini, usulan dana aspirasi, jika dikabulkan, akan menglihkan tiga fungsi DPR."Nanti (DPR) akan disibukkan dengan dana aspirasi saja dan melupakan fungsi legislasi dan budjeting.

Begitu banyak argumentasi yang mematahkan usulan itu, tetapi Golkar memaksakan diri tetap mengajukannya. Bahkan dengan ancaman akan membuat deadlock APBN 2011. Ini sungguh-sungguh mencurigakan. Jangan-jangan Golkar mempunyai agenda terselubung di balik usulan itu. Golkar memang sangat piawai menyelubungkan agenda-agenda mereka, dengan alasan yang bernada populis.

Misalnya, argumentasi bahwa dengan pembagian Rp15 miliar per anggota dewan, akan tercipta pemerataan. Argumentasi itu gugur karena sebagian besar anggota DPR justru terdapat di Jawa. Jatah Rp15 miliar malah semakin menimbulkan kesenjangan karena dana tetap terkonsentrasi di Jawa.